Total Tayangan Halaman

Jumat, 24 Desember 2010

SIFAT FISIK TANAH

I. SIFAT FISIK TANAH

A. Pengambilan Contoh Tanah di Lapangan

1. Contoh Tanah pada Horizon
Pengambilan contoh tanah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam penelitian tanah khususnya dalam kegiatan survei dan pemetaan tanah. Contoh tanah yang diambil harus dapat menjadi ”sample” atau mewakili (representiative) satuan-satuan tanah. Contoh tanah merupakan refleksi dari satu titik pengamatan yang diwakili hanya dengan beberapa kilogram tanah. Selanjutnya tanah yang hanya beberapa kilogram dari contoh tersebut dianggap mewakili wilayah yang luas hingga puluhan hektar atau km2.

Pengambilan contoh dilakukan setelah profil tanah dibuat dan telah dibersihkan dari lapisan paling atas ke arah bawah, namun horizon-horizon yang terlalu tipis atau terlalu heterogen, Horizon peralihan, tidak perlu diambil contohnya. Selain profil tanah yang harus bersih, kantong plastik yang akan digunakan juga harus bersih dan sebaiknya kantong plastik yang baru (belum pernah digunakan untuk pemakaian lain).

Setiap Horizon cukup diambil contoh tanahnya 0,5 sampai 1,0 kg. Tetapi untuk tanah bertekstur kasar (berpasir dan berkerikili), contoh tanah yang diambil lebih banyak. Agar contoh tanah dari satu Horizon tidak terkontaminasi dengan tanah dari Horizon lain, maka pengambilan contoh tanah harus dimulai dari Horizon atau lapisan paling bawah, bukan dari Horizon paling atas.

2. Sampel Tanah Utuh

Selain sampel tanah yang diambil di setiap horizon, maka untuk beberapa pengukuran diperlukan tanah utuh atau dikenal dengan undisturbed soil sample yaitu contoh tanah yang diambil menggunakan ring atau tabung, dari beberapa lapisan. Sampel tanah utuh ini digunakan untuk pengukuran bulk density (B.D), permeabilitas, dan daya hantar hidraulik.

Pengambilan contoh tanah utuh ini dilakukan pada lahan potensial dengan lereng <25% yang merupakan satuan tanah utama. Contoh tanah diambil pada dua kedalaman, yaitu pada kedalaman 0-20 cm dan 20¬- 40 cm. Setiap kedalaman diambil contoh ring lebih dari sekali pengambilan sebagai ulangan.

3. Contoh Tanah Komposit

Contoh tanah komposit, yaitu contoh yang dikumpulkan dari beberapa titik pengamatan melalui pemboran yang dicampur merata menjadi satu contoh yang homogen, digunakan untuk keperluan analisis status kesuburan tanah. Contoh tanah komposit ini merupakan kumpulan dari contoh tanah mineral lapisan atas. Apabila terdapat lapisan organik, maka lapisan tersebut tidak diikutsertakan dalam pengambilan. Pengambilan dilakukan pada lahan potensial dengan kemiringan lereng <25%. Contoh diambil pada kedalaman 0-20 cm dari 10 sampai 15 tempat dengan radius 50 m. Dari 10-15 contoh ini kemudian dicampur dan diambil 1 kg.

4. Contoh Tanah Alami

Pengambilan contoh tanah alami yang belum teroksidasi. Contoh ini dipakai untuk menganalisis unsur-unsur dalam kondisi reduksi (tidak terpengaruh oksidasi), misalnya senyawa pirit (FeS2). Cara pengambilannya yaitu contoh tanah alami yang masih dalam kondisi reduksi tersebut sesegera mungkin dimasukkan ke dalam botol atau kantong plastik berwarna gelap, kemudian segera mungkin ditutup dan disimpan dalam kondisi tidak terkena sinar matahari secara langsung, agar contoh tanah tidak mengalami oksidasi.
B. Pengukuran Ciri-ciri Fisik di Lapangan

1. Warna Tanah
Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah. Warna tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah.
Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan makin dominan menentukan warna tanah, sehingga warna butir koloid tanah (koloid anorganik dan koloid organik) yang memiliki luas permukaan spesifik yang sangat luas, sehingga sangat mempengaruhi warna tanah. Warna humus, besi oksida dan besi hidroksida menentukan warna tanah.
Berdasar uraian diatas, maka warna tanah dapat memberikan informasi tentang :
a. Jenis tanah
b. Kadar bahan organik.
c. Kondisi aerasi tanah
d. Tingkat perkembangan tanah
e. Kadar air tanah
f. Adanya bahan-bahan tertentu.

Berikut ini contoh warna tanah yang dipengaruhi oleh proses yang terjadi di dalam tanah :
a. Besi oksida berwarna merah, agak kecoklatan atau kuning yang tergantung derajat hidrasinya.
b. Besi tereduksi berwarna biru hijau.
c. Kuarsa umumnya berwarna putih.
d. Batu kapur berwarna putih, kelabu, dan ada kala berwarna olive-hijau.
e. Feldspar berwarna merah.
f. Liat berwarna kelabu, putih, bahkan merah.
Munssell Soil Colour Chart
Munsell Soil Color Chart, berupa buku yang berupa diagram warna baku yang tersusun tiga variabel, yaitu:
a. Hue
Hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya
Munsell Saoil Color Chart, memberdakan Hue menjadi :
• 5 R
• 7,5 R
• 10 R
• 2,5 YR
• 5 YR
• 7,5 YR
• 10 YR
• 2,5 Y
• 5 Y,
* Hue dalam Munssell Soil Colour Chart menggunakan spektrum dominan paling merah (5 R) sampai spektrum dominan paling kuning (5 Y).

b. Value
Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.
c. chroma.
Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral (0) ke warna lainnya (19).

Cara penentuan warna tanah dengan menggunakan Munsell Soil Color Chart :
a. Hue : warna tanah dominant atau warna dasar
Contoh : 5 R, 7,5 R, 10 R, 2,5 YR
b. Value : warna kecerahan atau kisaran berangsur-angsur dari putih (9 atau 10), ke putih (1 atau 0).
Contoh : 1/……… hitam
9/……… putih
c. Chroma : tingkat kemurnian warna dan intensitas warna.
Contoh : ………/1
………/2

Red
7,5 YR 3/2
Yellow
Dalam menentukan warna tanah harus diperhatikan:
a. tanah harus lembap (jika mungkin kering dan lembab)
b. tempat terlindung dari sinar matahari
c. tanah ditempatkan di bawah lubang kertas Munsell dengan jari/pisau
d. tanah tidak boleh mengkilap (kecuali pada warna bidang struktur). Untuk tujuan khusus, perlu ditambahkan warna tanah setelah dihancurkan atau diremas.
e. hindarkan bekerja menetapkan warna tanah sebelum jam 09.00 dan sesudah jam 16.00
f. jika warna tanah tidak tepat dengan warna pada Buku Munsell, maka diberikan angka angka hue, value, atau kroma tertinggi dan terendah yang membatasinya. Contoh:Warna tanah ditulis 7,5YR 5/4 artinya hue 7,5YR, value 5 dan kroma 4, warna tanah coklat.

Material Chemical Composition Color
Manganese Mn02 Purplish Black
Hematite Fe203 Red
Geothite FeOOH Yellow
Hydrated Ferric Oxide Fe(OH)3*nH20 Red Brown
Calcite CaC03 Whitish
Glauconite KMg(Fe,Al)(SiO3)6.3H2O Greenish


2. Tekstur Tanah
Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:

1. Pasir : apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan.
2. Pasir Berlempung : apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur.
3. Lempung Berpasir : apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur.
4. Lempung : apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.
5. Lempung Berdebu : apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat.
6. Debu : apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat.
7. Lempung Berliat : apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur.
8. Lempung Liat Berpasir : apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur.
9. Lempung Liat Berdebu : apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat.
10. Liat Berpasir : apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan.
11. Liat Berdebu : apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan.
12. Liat : apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan.

3. Struktur Tanah

Struktur tanah dikelompokkan dalam 6 bentuk. Keenam bentuk tersebut adalah:

(1) Granular, yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous, struktur ini terdapat pada horison A.
(2) Gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang berbentuk gumpal membuat dan gumpal bersudut, bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut membulat untuk gumpal membulat dan bersudut tajam untuk gumpal bersudut, dengan sumbu horisontal setara dengan sumbu vertikal, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim basah.
(3) Prisma (prismatik), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya rata, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
(4) Tiang (columnar), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya membulot, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
(5) Lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih kecil daripada sumbu horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau pada lapisan padas liat.(6) Remah (single grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan sangat porous, struktur ini terdapat pada horizon A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar