Total Tayangan Halaman

Jumat, 25 Februari 2011

 PERBEDAAN INTELEGENSI DAN KEBUTUHAN
PESERTA DIDIK USIA REMAJA
SEKOLAH MENEGAH ATAS





Oleh:
Dhanu pradiksa tama A610090045
Dwi wijanarko A610090047
Dwi indah patmawati A610090034
Muh. Anwar samsul hadi A610090021

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSWITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang.
Untuk memahami karakteristik peserta didik perlu melakukan pengamatan secara jeli dan cermat. Hal ini selaras dengan faktor dan aspek  yang dimiliki setiap individu dengan adanya yang unik dan khas. Karakteristik adanya perbedaan ciri dan sifatantara satu dengan yang lain mencakup enam aspek atau faktor. Faktor fisik, faktor intelegensi, emosional, bakat khusus, sosial kulturas dan komunikasi. Tiap faktor yang dimiliki setiap individu akan mempengaruhi prilaku yang diperbuatnya.
B.     Faktor intelegensi.
Intelegensi atau kecerdasan dinyatakan sebagai kemampuan dasar umum yang merupakan kemampuan bawaan umum. Beberpa devinisi tentang intelegensi merupakan kapasitas atau kecakapan seseorang. istilah inteligensi menurut para ahli diantaranya menurut Wechler (1958) merumuskaan intelligensi sebagai “keseluruhan ke-mampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.
Dari semua pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Menurut Howard Gardner, jenis-jenis potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut.
1.    Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
2.    Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan.
3.    Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat4.    Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
5.    Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara.
6.    Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain
7.    Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi(merenung) dan keseimbangan diri.
8.    Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.
9.    Intelegensi eksistensial, kemampuan seseorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
C.    Kebutuhan usia remaja
Kebutuhan sebagai suatu dorongan yang dihayati seseorang untuk dipenuhi sehingga memunculkan berbagai reaksi tingkah laku untuk mencapai tujuan guna memenuhi kebutuhan. Kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan biologis yakni kebutuhan untuk mempertahan kan diri. Artinya kebutuhan untuk pertumbuhan dan unutk mempertahankan hidup. Pada masa berikutnya muncul kebutuhan untuk mengembangkan diri.
Remaja sebagai individu juga mempunyai kebutuhan dasar tersebut kebutuhan dasar individu  remaja dapat di gambarkan dalam hirarki kebutuhan yang di kemukakan oleh Maslow sebagai berikut: kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan kognitif, kebutuhan penghargaan, kebutuhan cinta kasih, kebutuhan keamanan, kebutuhan jasmani.

BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan hasil observasi kami mengadakan observasi di SMA NEGERI JUMANTONO, karanganyar.dengan lima responden atau obyek penelitian kami dan kami telah menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai acuan dalam penganbilan kesimpulan. Adapun hal hal yang kami ajukan sebagai pertanyaan menyangkut langsung terhadap responden dalam hal ini peserta didik usia remaja.
Kami ajukan beberapa daftar pertanyaan sebagai berikut:
1.      Nama:...
2.      Tempat tanggal lahir...
3.      Alamat....
4.      Nilai semester terakhir...
a.       Matimatika...
b.      bahsa indonesia...
c.       bahasa inggris...
5.      kelas.....
6.      jumlah uang saku...
7.      kebutuhan dan pengeluaran...
dari daftar pertanyaan tersebut kami dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai bahan laporan observasi terhadap tingakat intelegensi dan kebutuhan usia remaja.
Data responden usia remaja siswa sma:
NO
NAMA
L/P
TTL
ALAMAT
1
Purnomo
L
Kra, 8 ags 1992
Kebak,jumantono, karanganyar
2
Harsono
L
Kra,27 mei 1992
Bangsri,karangpandan, karanaganyar
3
Esti kanti
P
Kra, 9 okt 1992
Kakum,genengan, jumantono,kra
4
Dwi wardani
P
Kra, 18 des 1991
Ngadiluwih,matesih,karanganyar
5
Eko ariyanti
P
Kra, 1 jan 1993
Kakum, genengan, jumantono,kra


A.    PERBEDAAN INTELEGENSI USIA REMAJA ATAU SMA.
Telah dijelaskan bahwa intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Intelegensi pada remaja tidak mudah diukur karena tidak mudah terlihat perubahan kecepatan perkembangan kemampuan tersebut. Pada umumnya tiga sampai empat tahun pertama menunjukkan perkembangan kemampuan yang hebat, selanjutnya akan terjadi perkembangan yang teratur untuk mengamati hal tersebut kami menyajikan data hasil obsevasi kami sebagai berikut.
Data hasil observasi  yang berkaitan dengan perbedaan intelegensi siswa:
No
Nama
Kelas
Matematika
B. Indonesia
B. Inggris
1
Purnomo
12 IPA 1
7,2
8,5
6,1
2
Harsono
12 IPA 1
6,2
8,1
6,8
3
Esti kanti
12 IPA 1
7,8
7,1
6,3
4
Dwi wardani
12 IPS 1
6,7
6,2
5,4
5
Eko ariyanti
12 IPS 1
6,0
7,7
6,0

Dara data di atas dapat disimpulkan bahwa setiap individu mempunyai tingklat intelegensi yang berbeda beda, hal ini dapat kita lihat dari hasil nilai ujian semester tiap anak usia remaj yang berbeda-beda. Faktor yang empengaruhinyapun berbeda beda.
adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi remaja  
1. Pengaruh faktor bawaan
2.  Pengaruh faktor lingkungan
3.  Stabilitas intelegensi dan IQ
Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung perkembangan organik otak.
4.  Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya.
5.  Pengaruh faktor pembentukan:Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
6.  Minat dan pembawaan yang khas:.
7.  Kebebasan
Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Untuk menentukan intelegensi atau tidaknya seorang individu, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu faktor tersebut, karena intelegensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan intelegensi seseorang.

B.     PERBEDAAN KEBUTUHAN USIA REMAJA ATAU SMA
Remaja sebagai individu juga mempunyai kebutuhan dasar tersebut kebutuhan dasar individu  remaja dapat di gambarkan dalam hirarki kebutuhan yang di kemukakan oleh Maslow sebagai berikut: kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan kognitif, kebutuhan penghargaan, kebutuhan cinta kasih, kebutuhan keamanan, kebutuhan jasmanidaakan .
Berdasarkan kebutuhan dasar tersebut maka kami sajikan data hasil observasi terhadap lima siswa sma negeri jumantono
no
nama
uang saku / minggu
Jenis pengeluaran
1
Purnomo
Rp.80.000,00
Transportasi, Makan siang, pulsa,tugas
2
Harsono
Rp.60.000,00
Transportasi, Makan siang, pulsa,maen
3
Esti kanti
Rp.40.000,00
Makan siang, Pulsa,jalan-jalan
4
Dwi wardani
Rp.60.000,00
Transportasi, Makan siang, pulsa, tugas
5
Eko ariyanti
Rp.50.000,00
Makan siang, pulsa,tugas,internet

 Dari hasil data di atas dapat kami simpulkan bahwa setiap individu usia remaja mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.baik kebutuhan jasmani  Mulai dari untuk transportasi, uang jajan, pulsa dan sebagainyai dan kebutuhan rohani seperti refresing, jalan-jalan,dan sebagainya. Kebutuhan tersebut ada yang bersifat kebutuhan primer dan ada yang bersifat kebutuhan sekunder.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak anak menuju dewasa. Pada masa ini banyak masalah yang akan dihadapi para remaja dalam berupanya menemukan jati dirinya atau identitasnya. Tau bisa disebut kebutuhan aktualisasi diri atau kebutuhan untuk mewujudkan jatidiri.
Dari hasil observasi kami kebutuhan remaja kami bedakan menjadi :
1.      Kebutuhan organik: makan ,minum, dll
2.      Kebutuhan emosional: kebutuhan untuk mendapatkan simpati
3.      Kebutuhan prestasi: mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
4.      Kebutuhan  mempertahankan diri.












BAB III
KESIMPULAN
bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi remaja  
1. Pengaruh faktor bawaan
2.  Pengaruh faktor lingkungan
3.  Stabilitas intelegensi dan IQ.
4.  Pengaruh faktor kematangan.
5.  Pengaruh faktor pembentukan
6.  Minat dan pembawaan yang khas:.
7.  Kebebasan
Kebutuhan sebagai suatu dorongan yang dihayati seseorang untuk dipenuhi sehingga memunculkan berbagai reaksi tingkah laku untuk mencapai tujuan guna memenuhi
setiap individu usia remaja mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.baik kebutuhan jasmani   maupun kebutuhan rohani
setiap individu mempunyai tingkat intelegensi yang berbeda beda hal ini tergantung  Faktor yang mempengaruhinya
Dari hasil observasi kami kebutuhan remaja kami bedakan menjadi :
1.      Kebutuhan organik: makan ,minum, dll
2.      Kebutuhan emosional: kebutuhan untuk mendapatkan simpati
3.      Kebutuhan prestasi: mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
4.      Kebutuhan  mempertahankan diri.