Total Tayangan Halaman

Minggu, 08 Agustus 2010

laporan praktikum tanah

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI PROFIL TANAH
DI DESA BLIBIS BOYOLALI



Oleh:



Jumadi A.610090005
Wiji winarsih A.610090038
Dwi wijanarko A.610090047
Heri qurniawan A.610090015

Dwi indah Patmawati A.610090034
Dhanu pradiksatama A.610090045
Ibnu prawanca A.610090028
Muh. Anwar Samsul H A.610090021


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

KATA PENGANTAR

Yang pertama kami ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikanya laporan praktikum identifikasi tanah ini, sehingga dapat kami jilid dan kami sajikan guna memenuhi tugas mata kuliah praktikum geografi tanah.
Juga kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu terselesaikanya laporan ini. Dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak ibu dosen pengampu yang telah sangat membantu dan mengarahkan kami dalam penyusunan laporam praktikum ini.
Laporan ini kami buat berdasarkan data-data yang telah kami peroleh dilapangan, setelah melakukan penelitian dan percobaan di daerah Blibis, Boyolali. Data-data yang kami peroleh kemudian kami olah sehingga mudah dalam pemahamanya.
Penelitian kami laksanakan dengan menggunakan beberapa peralatan yang telah kami siapkan untuk membantu dalam proses identifikasi profil tanah. Selain itu kami juga memilih lokasi penelitian yang baik sehingga dapat memudahkan dalam proses identifikasi profil tanah.
Dengan terselesaikanya laporan praktikum ini kami berharap dapat bermanfaat untuk kita semua. Dan semoga dengan laporan pratikum ini kami dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami mengenai profil, tesktur, dan sifat-sifat fisik tanah.
Dan besar harapan kami selaku penyusun atas sumbangan semua pihak atas saran dan kritiknya sehingga dapat menyempurnakan lagi laporan praktikum ini. Dan kami ucapkan terimakasih.

Surakarta, 01 mei 2010

Penyusun




II
DAFTAR ISI

JUDUL...............................................................................................I
KATA PENGANTAR......................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................III
BAB I
KONDISI GEOGRAFI...............................................................1
BAB II
LANDASAN TEORI...................................................................2
1. Definisi tanah.....................................................................2
2. Profil tanah.........................................................................2
3. Sifat fisik tanah..................................................................3
BAB III
ALAT DAN BAHAN..................................................................7
BAB IV
IDENTIFIKASI PROFIL TANAH.............................................8
A. PENGAMATAN PROFIL TANAH......................................8
B. IDENTIFIKASI SIFAT FISIK TANAH...............................10
1. Warna................................................................................10
2. Tesktur..............................................................................10
3. Struktur.............................................................................11
4. Konsistensi........................................................................11
BAB V
HASIL IDENTIFIKASI PROFIL TANAH................................12
BAB VI
KESIMPULAN...........................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................18
LAMPIRAN......................................................................................19



III
BAB I
KONDISI GEOGRAFIS

Pada daerah yang kami teliti letaknya di daerah dataran yang berbukit. Yang terletak didesa Blibis, kelurahan Kenteng, kecamatan Nogosari, kabupaten Boyolali. wilayah itu terletak di sebelah barat kota surakarta yang arah ke bandara adi sumarmo ke utara.
Secara geografis letaknya berada pada daerah perbukitan atau lereng yang landai yang telah mengalami banyak perubahan yang dikarenakan faktor-faktor alam yang sangat mempengaruhi pembentukan tanah di daerah tersebut. Faktor yang dominan yang mempengaruhi pembentukan tanah didaerah tersebut adalah dari aktifitas vulkanik, sehingga banyak lapisan tanah di dominasi oleh batuan yang berasal dari aktifitas vulkanik.
Selain itu di daerah tersebut juga telah terjadi banyak akifitas tenaga geologi baik tenaga endogen ataupun tenaga eksogen, sehingga bentuk permukaan tanah tidak lagi rata dan menjadi bergelombang atau berbukit walaupun tidak begitu tinggi sehingga dapat didefinisikan sebagai dataran yang bergelombang.
Karena faktor tenaga geologi tersebut maka lapisan tanah pun menjadi terpengaruh. Hal yang pertama lapisan tanah tidak rata dan tidak membentuk garis lurus karena terpotong oleh pergerakan massa atau longsor sehingga bentuk profil tanah menjadi sangat berfariasi. Yang kedua karena faktor tenaga endogen banyak perlapisan yang terangkat sehingga menyebabkan lonsor tersebut.









1
BAB II
LANDASAN TEORI

A. DEFINISI TANAH
1. Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX) Tanah: adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).
2. Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870)
Pendekatan Ilmu Tanah sebagai Ilmu Pengetahuan Alam Murni. Kata Pedo = gumpal tanah.
Tanah: adalah bahan padat yang (mineral atau organik) unconsolidated yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu.
3. Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)
Kata Edaphos = bahan tanah subur.
Tanah adalah media tumbuh tanaman

B. PROFIL TANAH

Profil tanah adalah penampang tegak lurus/vertikal tanah yang menunjukkan lapisan-lapisan tanah atau horison.
Horizon tanah adalah lapisan-lapisan yang kurang lebih seragam di dalam profil, batas antar horizon yang bertetangga sejajar atau hampis sejajar dengan permukaan tanah. Pengenalan awal horizon dapat dilakukan secara visual dengan membedakan perubahan yang terjadi dari horizon satu dengan yang lain.
Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki horison-horison sbb:




2
Solum Tanah terdiri dari: O – A – E – B

Lapisan Tanah Atas meliputi: O – A

Lapisan Tanah Bawah : E – B

O –A – E – B - C – R.




C. SIFAT-SIFAT FISIK TANAH
1. Warna
Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah. Warna tanah berhubungan langsung secara proporsional dari total campuran warna yang dipantulkan permukaan tanah.
Berdasarkan Munsell Soil Color Chart,yang berupa buku yang berupa diagram warna baku yang tersusun tiga variabel, yaitu:
a. Hue
Hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya
b. Value
Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.
c. chroma.
Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral (0) ke warna lainnya.



3
2. Tekstur
Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:

• Pasir : apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan.
• Pasir Berlempung : apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi mudah sekali hancur.
• Lempung Berpasir : apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur.
• Lempung : apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.
• Lempung Berdebu : apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan dengan permukaan mengkilat.
• Debu : apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat digulung dengan permukaan mengkilat.
• Lempung Berliat : apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur.
• Lempung Liat Berpasir : apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur.
• Lempung Liat Berdebu : apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat.
• Liat Berpasir : apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan.

4
• Liat Berdebu : apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan mudah dibuat gulungan.
• Liat : apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan mudah dibuat gulungan.

3. Struktur
Struktur tanah dikelompokkan dalam 6 bentuk. Keenam bentuk tersebut adalah:
• Granular, yaitu struktur tanah yang berbentuk granul, bulat dan porous, struktur ini terdapat pada horison A.
• Gumpal (blocky), yaitu struktur tanah yang berbentuk gumpal membuat dan gumpal bersudut, bentuknya menyerupai kubus dengan sudut-sudut membulat untuk gumpal membulat dan bersudut tajam untuk gumpal bersudut, dengan sumbu horisontal setara dengan sumbu vertikal, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim basah.
• Prisma (prismatik), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya rata, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
• Tiang (columnar), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertical lebih besar daripada sumbu horizontal dengan bagian atasnya membulot, struktur ini terdapat pada horison B pada tanah iklim kering.
• Lempeng (platy), yaitu struktur tanah dengan sumbu vertikal lebih kecil daripada sumbu horizontal, struktur ini ditemukan di horison A2 atau pada lapisan padas liat.
• Remah (single grain), yaitu struktur tanah dengan bentuk bulat dan sangat porous, struktur ini terdapat pada horizon A.






5


4. Konsistensi tanah.
Konsistensi tanah adalah tingkat kerekatan antar partikel-partikel tanah dalam keadaan tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor alam.
Konsistensi tanah dapat dibedakan antara lain:
a. konsistensi basah

• tidak lekat
• agak lekat
• lekat sangat
• lekat

b. Konsistensi lembab

• Lepas-lepas
• Sangat gembur
• Gembur
• Teguh
• Sangat teguh
• Luar biasa teguh

c. Konsistensi kering

• Lepas-lepas
• Lunak
• Agak keras
• Keras
• Sangat keras
• Luar biasa keras



6
5. Plastisitas
Plastisitas adalah kemampuan suatu partikel tanah untuk dibentuk dan tingkat ketetapan bentuk tersebut dalam keadan basah.
• Tidak plastis
• Agak plastis
• Plastis
• Sangat plastis

BAB III
ALAT DAN BAHAN
1. Peralatan
Pengamatan profil tanah di lapangan memerlukan beberapa alat dan bahan demi kelancaran pengamatan kami kenggunakan Perlatan dan bahan tersebut meliputi :
• Cangkul, garpu tanah, linggis, dan sekop untuk menggali lubang penampang/profil tanah dengan membuat sisi penampang tegak lurus ke bawah berukuran panjang X lebar = 1,0 X 2,0 m dan kedalaman 1,5-2,0 m atau tergantung dari penampang kontrol kedalaman dari masing-masing ordo tanah.
• Meteran duigunakan untuk mengukur ketebalan dan batas lapisan antar horison selain itu digunakan untuk mengukur ketebalan Horizon, juga untuk pengambilan dokumentasi agar angka-angka kedalamannya terlihat jelas.
• Pisau untuk menarik garis atau menandai batas lapisan, perbedaan warna, mengambil gumpalan tanah untuk melihat struktur, tekstur; gumpalan bahan kasar dan mengambil contoh tanah.
• Penusuk berupa paku besar atau kayu
• Palu digunakan untuk memecah batuan dan tanah yang akan diamati, mengambil contoh batuan, serta mengukur kekerasan padas atau konkresi.
• Botol semprot berisi air, untuk membasahi tanah yang akan ditentukan kelas tekstur dan konsistensi tanahnya secara manual di lapangan serta warna tanah. .
• Kamera digunakan untuk dokumentasi dari profil tanah.

7
2. Bahan
• Air bersih (dalam botol plastik) untuk membasahi massa tanah guna penetapan tekstur dan konsistensi dalam keadaan lembap dan basah, dan untuk melembapkan penampang tanah jika terlalu kering.
• Kantong plastik untuk tempat contoh tanah. -Kertas label untuk memberi tanda/kode pada contoh
• tanah yang ditempatkan di dalam dan luar kantong plastik.
• Tabel penampang tanah dalam format data untuk mencatat semua gejala dan ciri morfologi tanah secara sistematis dari penampang tanah dan lingkungan sekitarnya .


BAB IV
IDENTIFIKASI PROFIL TANAH

A. PENGAMATAN PROFIL
Langkah-langkah pengamatan profil tanah:
1. Pengambilan contoh tanah
Pengambilan contoh tanah merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam penelitian tanah khususnya dalam kegiatan survei dan pemetaan tanah. Contoh tanah yang diambil menjadi ”sample” atau mewakili (representiative) satuan-satuan tanah. Contoh tanah merupakan refleksi dari satu titik pengamatan yang diwakili hanya dengan beberapa kilogram tanah. Selanjutnya tanah yang hanya beberapa kilogram dari contoh tersebut dianggap mewakili wilayah yang luas hingga puluhan hektar atau km2.
Pengambilan contoh dilakukan setelah profil tanah dibuat dan telah dibersihkan dari lapisan paling atas ke arah bawah, namun horizon-horizon yang terlalu tipis atau terlalu heterogen, Horizon peralihan, tidak perlu diambil contohnya.


8

Setiap Horizon cukup diambil contoh tanahnya 0,5 sampai 1,0 kg. Tetapi untuk tanah bertekstur kasar (berpasir dan berkerikili), contoh tanah yang diambil lebih banyak. Agar contoh tanah dari satu Horizon tidak terkontaminasi dengan tanah dari Horizon lain, maka pengambilan contoh tanah harus dimulai dari Horizon atau lapisan paling bawah, bukan dari Horizon paling atas.
Selain sampel tanah yang diambil di setiap horizon, maka untuk beberapa pengukuran diperlukan tanah utuh atau dikenal dengan undisturbed soil sample yaitu contoh tanah yang diambil menggunakan ring atau tabung, dari beberapa lapisan. Sampel tanah utuh ini digunakan untuk pengukuran bulk density (B.D), permeabilitas, dan daya hantar hidraulik.
2. Memberikan batas antar horizon
Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengelompokan horizon tanah sehingga mempermudah dalam mempelajari setiap horizon tanah. Setiap horizon tanah yang diteliti akan dicatat dalam tabel hasil penelitian.
3. Mengukur profil tanah
Dalam mengukur profil tanah banyak hal yang harus diperhatikan yaitu batas antara horison harus diberi tanda terlebih dahulu sehingga akan mempermudah dalam pengukuran. Pengukuran dilakukan dari atas sampai kebawah dam dicatat hasilnya tiap horison sehingga kita tau ketebalan tiap-tiap horizon tanah
4. Membedakan antara horizon tanah
Untuk membedakan tiap horizon tanah tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri tiap horizon tanah sehingga kita dapat menentukan termasuk horizon apa pada lapisan tersebut. Kita dapat membedakan dari warna dan tesktur tiap-tiap lapisan tanah






9.

B. IDENTIFIKASI SIFAT FISIK TANAH
1. Warna
langkah-langkah identifikasi warna
 mengamati warna tanah di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung sehingga kejelaan warna dapat dilihat.
 Menentukan warna tanah pada tiap-tiap horison
 Mengambil contoh tanah lembab (jika mungkin kering dan lembab)
 tanah yang digunakan tidak mengkilap (kecuali pada warna bidang struktur). Untuk tujuan khusus, perlu ditambahkan warna tanah setelah dihancurkan atau diremas.














2. Tesktur
Langkah-langkah dalam menentukan tesktur tanah:
 Mengambil sampel tanah dari tiap-tiap horison.
 Menekan contoh tanah tersebut dengan jari telujuk dan jempol.
 Kemudian merasakan tesktur tanah tersebut halus kasar atau butir jadi kita dapat menentukan tesktur tanah tersebut ternasuk pasir, liat atau debu.
10
 Mengamati contoh tanah tersebut dalam keadaan basah dengan cara membasahi contoh tanah tersebut
 Kita menekan contoh tanah tersebut dan mengamati pada waktu contoh tanah basah.
 Kita juga dapat mengunakan tabel dalam menetukan tesktur tanah









3. Struktur
Langkah-langkah dalam mengidentifikasi struktur tanah:
 Menyiapkan contoh tanah yang diamati
 Menyiapkan materi jenis-jenis struktur tanah untuk memudahkan dalam menentukan struktur tanah
 Kita liat tanah tiap-tiap horizon tanah dan kemudian membedakan bentuk-bentuk struktur tanah tersebut
 Mencatat hasil identifikasi kedalan tabel yang sudah disiapkan

4. Konsistensi
Langkah-langkah dalam menetukan konsistensi tanah ;
 Mengambil contoh tanah dari tiap horizon tanah
 Mengamati contoh tanah tersebut
 Membasahi tanah tersebut agar mudah dibentuk
 Membentuh tanah tersebut menjadi lilitan bulat panjang
 Mengamati lagi konsisitensi atau kemampuan tanah tersebut untuk dibentuk lilitan
11

BAB V
HASIL IDENTIFIKASI PROFIL TANAH
A. PROFIL TANAH
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan pada profil tanah di daerah blibis Boyolali dengan ketinggian profil tanah 4,5 meter. Terdapat banyak horizon karena telah terjadi banyak aktifitas vulkanik .horizon tanah berulang.
Dan kami mengunakan sedikit contoh lokasi untuk penelitian kami karena terlalu banyak variasi yang terdapat pada lokasi yang pada dasarnya secara tesktur dan struktur sama tetapi tiap lokasi mempunyai susunan profil dan horizon yang berbeda-beda karena aktifitas vulkanik ataupun aktifitas pergerakan massa. Berdasarkan lokasi tersebut kami maka dapat kami laporakan sebagai berikut:
 Ketingian lokasi 4,5 meter.
 Tanah didominasi oleh pasir, batu kerikil dan tanah liat.
 Secara umum tanah berwarna cokelat merah
 Jumlah horison 19 dengan susunan berulang.
 Aktifitas yang paling mempengaruhi pembentukan tanah adalah vulkanik.
 Topografi Lokasi di daerah dataran yang berbukit landai.
 Lokasi adalah bekas penambangan tanah

B. HORIZON TANAH
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan dapat kami uraikan sebagai berikut:
1. Lapisan yang pertama.
Terdapat 5 horison tanah yang secara umum bertesktur lempung berpasit dan ada batuan mulai yang ber ukuran kerikil sampai berukuran besar. Lapisan yang pertama ini adalah lapisan yang paling atas sehingga masih mempunyai lapisan horizon O atau bisa disebut horizon organik. Ketebalan lapisan ini sekitar 170 cm. Keadan tanah relatif basah karena terletak di lapisan yang paling atas.



12
Dan dari lapisan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Horizon O:
• Ketebalan horizon ini sekitar 20 cm
• Warna
• Tesktur lempung berpasir
• Struktur granular
• Konsistensi
Horizon A
• Ketebalan sekitar 60 cm
• Tesktur lempung berpasir
• Struktur granular
• Konsistensi tanah basah lekat
Horizon B
• Ketebalan sekitar 40 cm
• Warna tanah hitam kekuningan tetapi didominasi warna hitam
• Terdapat bebatuan dan kerikil
• Tesktur lempung berpasir
• Struktur tanah granular
• Konsistensi tanah basah lekat
Horizon C
• Ketebalan 30 cm
• Warna cokelat agak putih
• Tesktur lemoung berpasir
• Struktur bloky
• Konsistensi tanah lembab teguh
Horizon R
• Ketebalan 20 cm
• Warna cokelat kuning
• Tesktur lempung berpasir
• Konsistensi tanah lembab lepas-lepas
13
2. Lapisan yang kedua
Pada lapisan ini didominasi oleh pasir yang sangat gembur dan padat banyak terdapat batu batu kecil dan krikil yang diperkirakan karena aktifitas vulkanik. Dan dari lapisan yang kedua ini dapat di uraikan sebagai berikut:
Horizon A
• Ketebalan 20 cm
• Warna putih cokelat
• Tesktur pasir berdebu padat
• Struktur remah
• Konsistensi tanah lembab lepas-lepas
Horizon B
• Ketebalan 30 cm
• Warna hitam putih
• Tesktur pasir berkrikil
• Struktur remah
• Konsistensi tanah sangat gembur
Horizon C
• Ketebalan 10 cm
• Warna hitam cokelat
• Tesktur pasir berdebu
• Struktur
• Konsistensi tanah lembab gembur
Horizon R
• Ketebalan 20 cm
• Warna hitam agak keputihan
• Tesktur pasir berdebu
• Konsistensi tanah lembab teguh




14
3. Lapisan yang ketiga
Pada lapisan yang ketiga terletak di tengah dengan ketebalan lapisan sekitar 50 cm yang didominasi oleh pasir dan liat yang berdebu. Konsentrasi tanah pada lapisan ini sudah sangat kuat jadi banyak horison yang bersifat teguh. Dan warna yang mendominasi adalah cokelat hitam.
Horizon A
• Ketebalan 10 cm
• Warna putih cokelat
• Tesktur debu berpasir
• Struktur granular
• Konsistensi tanah lembab teguh
Horizon B
• Ketebalan sekitar 20 cm
• Warna cokelat
• Tesktur debu
• Struktur columnar
• Konsistensi tanah sangat teguh
Horizon C
• Ketebalan sekitar 10 cm
• Warna hijau kekuningan
• Tesktur debu berliat
• Struktur bloky
• Konsistensi tanah sangat teguh
Horizon R
• Ketebalan sekitar 10 cm
• Warna hitam cokelat
• Tesktur liat berdebu
• Konsistensi tanah lembab gembur



15
4. Lapisan yang keempat
Di lapisan yang keempat ini mempunyai ketebalan sekitar 120 cm yang didominasi warna hitam dan cokelat. Pada lapisan profil tanah ini secara umum mempunyai tesktur liat berdebu dan berwarna hitam.
Horizon A
• Ketebalan sekitar 50 cm
• Warna putih hitam
• Tesktur debu
• Struktur bloky
• Konsistensi tanah lembab teguh
Horizon B
• Ketebalan sekitar 40 cm
• Warna hitam agak putih
• Tesktur liat berpasir
• Struktur columner
• Konsistensi tanah lembab teguh
Horizon C
• Ketebalan sekitar 20 cm
• Warna cokelat tua
• Tesktur liat berdebu
• Struktur bloky
• Konsistensi tanah basah lekat
Horizon R
• Ketebalan sekitar 20 cm
• Warna hitam kecokelatan
• Tesktur liat
• Konsistensi tanah basah lekat




16
5. Lapisan yang kelima
Pada lapisan yang terakhir tidak dapat kami uraikan dengan jelas dan lengkap karena profil tanah belum dibuka tetapi dimengkinkan terdap horizon C dan horizon R. Secara umum lapisan ini berwarna putih kecokelatan dan bertesktur liat berdebu. Dan untuk lebih jelaskan dapat kami uraikan sebagai berikut:
Horizon A
• Ketebalan sekitar 30 cm
• Warna putih agak kecokelatan
• Tesktur liat berdebu
• Struktur lempeng
• Konsistensi tanah basah lekat
Horizon B
• Ketebalan sekitar 20 cm
• Warna cokelat
• Teskturliat berdebu
• Struktur columner
• Konsistensi tanah basah lekat












17
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian dan percobaan yang telah dilakukan maka dapat kami simpulkan beberapa hal yang menjadi inti pokok dalam laporan praktikum identifikasi profil tanah yaitu:
 Pembentukan tanah dilokasi penelitian dipengaruhi oleh faktor topografi, waktu, iklim dan aktifitas manusia
 Faktor yang berpengaruh dalam pembentukan struktur dan tesktur tanah di daerah tersebut adalah vulkanik dan pergerakan massa
 Tanah didominasi oleh pasir, batu kerikil dan tanah liat.
 Secara umum tanah berwarna cokelat merah.
 Topografi di daerah dataran yang berbukit landai.
 Lapisan horison berulang karena faktor vulkanik
 Lapisan horison tidak teratur karena terjadinya pergerakan massa



DAFTAR PUSTAKA

Materi-materi perkuliah geografi tanah
www.wikipedia.go.id/dmdocuments/geografi/dt00098

www. Google.co.id/geografi tanah/ upn/st.87/com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar