Total Tayangan Halaman

Jumat, 22 Oktober 2010

Transisi mobilitas di piring dan kadirojo


Transisi mobilitas di piring dan kadirojo

Menyebut “ transisi mobilitas” itu adalah sebelum modern tradisional, sebelum transisi sebelum transisi,.
Chapman (1970, 241) salah satu geographer menguraikan tentang struktur mobilitas penduduk untuk 3 macam social yaitu suku petani, dan eropa amerika. Basis belajar  dua komunitaspulau salamon, penyelengaraan pergerakan disini tiga tipe social persiapan panjang untuk kelanjutan dari bundar menjadi lurus dari diagram presentasi.(chapman 1970, 30) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa social berkembangan ke struktur linear lebih yakni otang-oarng yang pandai selanjutnya. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa proses modernisasi berpengaruh pada pergerakan penduduk untuk penyelengaraan diberbagai macam social.
Mengenai perubahan social ekonomi suatu tanda kadirojo dan pirintgsama dibeberapa bagian dari jawa. Sejak perang dunia keduakemajuan disektor agricultural, hasil ari pengambilan variasi inovasi, dari penggunaan varietas tanaman tinggi, rata rata produksi padi perhektar dipiring dari 2800 sampai 3500 kg. sejak varietas baru mempunyai tangkai lebih pendek biji terlepat menjadikan mudah orang –orang dapat mengubah metode biasa / umum saat panen. Inovasi di sector agricultural sebagai akibatnya akan berkurang tidak hanya jumlah pegawai local yang tersedia tetapi juga mengubah tanah dan sedikit pemegang tanah mempekerjakan untuk panen selama musim panen, itu dapat memperlemah hubungan dianatara pelanggan dank lien di kadirojo dan piring.
Terbitnya kesejajaran asaspirasi pendidikan rata rata akan menambah angka pengaruh kehidupan jalan ke kota. Penduduk dukuh yang dapat diterima adlah yang mempunyai pendidikan dan berpengetahuan luas dari daerah kadirojo dan piring
Untuk memajukan transportasi maka ada tambahan fasilitas pergerakan penduduk pedalaman didukuhjalan-jalan diperbaiki dam menambah armada bus yang ada yang menghubungkan komunitas pedalamn dengan yang lainya. Perubahan modifikasi pola  pergerakan penduduk untuk kadirojo dan piring. Disini ada peningkatan dramatis erring kelebihan jarak, penbagian karena perbaikan fisik jalan dan seluruh bagiab ketersediaan yang tidak mahal, transport sepeda motor dan minibus.
Sebelum tahun 1972 kebanyakan orang dari piring yang sekolah dan bekerja dibantul tinggal untuk setiap minggu , tetapi sekarang setiap hari. Kebanyakan tinggal di yogyakarta. Atau ketempat lainya unukl periode yang panjang, dan sekarang dapat kembali kerumah.
Beberapa orang di kadirojo dam piring yang dapat diterima kebanyakan berpendidikan formal. Kebanyakan meminta untuk migrasidari dukuh dan memperbaiki standart hidup. Beberapa bergerak untuk ke kota besar seperti Jakarta bandung surabanya dan lain-lain. Untuk daerah yogyakarta daerah pergerakan tidak luas.tetapi pola pergerakan dapat berubah dari comuuting menjadi sirkulasi atau migrasi. Pararel hugos membuktikan tentang pergerakan penduduk dijawa barat dengan nama pola lebar perpindahan penduduk akan dimodofikasi beberapa waktu. Sebelum colonial dia berargument kebanyakan yang berhabitat dijawa barat sulit unutk perubahan agricultural dam mempunyai bentuk sikulasi atau migrasi lokasi tinggi.
Menelusuri perubahn pemeliharaan musim padi basah dan kenbanyakan santai dengan kehidupanya.
Untuk sementara pergerakan keluar desa atau berdagang. Selama colonial beberapa orang dari jawa barat tinggal didesa mereka untuk bekerja dikota atau perkebunan ,beberapa menetap untuk sementara.akibatnya kadirojo dan piring juga. Dijawa barat pola pergerakan populasi diubah untuk lain waktu walaupun tidak ada basisi modifikasi di pergerakan alam, yang mana dapat ditinjau dari berbagai sistem tertutup  dianatra satu pergerakan rumeh dan macam-macam tujuan tempat alternative.
Hubungan antar modernisasi dan tipe perubahan adlah komplek dijaa barat harus mengikuti ketekunan yang semangat dari kota atau Negara barat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar